Breaking News

Monday, September 20, 2021

AKM oh ANBK

Assalammu'alaikum Wr. Wb,

Sangat lama sekali nih gak ngisi blog ini he he he....


 

Kali ini bertepatan dengan BIMTEK TIK 2021 di RM Godong Salam Ungaran, maka kesempatan ini sy gunakan utk sekedar coret coret di blog ini. 


 

Kalau dahulu sering saya bahas UN dan UNBK maka sekarang era tersebut sudah hilang semenjak pandemi Covid-19 melanda seluruh bumi pada tahun 2020. Menurut saya penghapusan UN ataupun UNBK sebetulnya tetap ada positif dan negatifnya. Semua hal di dunia ini memang begitu ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak. Maka dihapusnya UNBK pun dampak positifnya adalah mungkin untuk mencegah penularan Covid 19 kepada siswa, namun dampak negatif nya (IMHO) adalah tidak adanya tantangan lagi bagi siswa itu sendiri ketika akan lulus. Padahal dalam kehidupan ini saja jika kita ingin naik derajat nya selalu harus diuji bukan ? Lha kok yang model kelulusan anak sekolah sekarang begitu mudahnya ? :-D


Seiring waktu yang terus berjalan maka terbitlah rencana AKM ini sebagai pengganti UNBK yang juga berbasis CBT pada artikel saya sebelumnya, Semula dinamai AKM maka di tahun 2021 ini namanya berubah menjadi ANBK yang pada akhirnya (akan) diselenggarakan juga dengan ditandai adanya simulasi dan gladi bersih yang sudah dilaksanakan oleh seluruh sekolahan tingkat dasar SD kelas 4, SMP kelas 8 dan SMA kelas 11, serta kejar paket pada bulan September dan pelaksanaannya di bulan Oktober sampai November 2021 nanti. Namun apa yang terjadi ternyata banyak kendala pelaksanaan saat uji coba AKM/ANBK tersebut. Terutama dari koneksi Internet server pusat yang kewalahan atau sering down jika harus bersamaan penyelenggaraannya, 

 



bentuk soal ANBK yang belum familiar bagi siswa sampai kepada tujuan ANBK itu sendiri yang menurut saya masih perlu dipertanyakan meskipun menurut berita yang didapatkan berfungsi untuk pemeetaan mutu sekolahan.

Harusnya segala sesuatu yang diselenggarakan oleh pemerintah ini janganlah terkesan buru buru dan memaksakan keadaan. Seperti yang kita ketahui daya serap ilmu siswa sekarang ini karena pandemi, mereka lama tidak belajar tatap muka...maka kemampuan ilmu pengetahuan siswa pun mungkin tidak maksimal. Tapi begitu dibolehkan Tapka langsung di haruskan ikut AKM / ANBK (meskipun yang ikut cuma perwakilan 45 siswa dan 5 cadangan) yang mana jika nilai mereka "jelek" maka sekolahan pun akan di anggap jelek juga kualitasnya padahal hal itu belum tentu juga.

Yang kedua kekuatan SDM teknologi dari Pemerintah ketika mengadakan CBT full online harusnya diperkuat juga dong jangan hanya asal memberikan jadwal pelaksanaan namun hasilnya mengecewakan banyak pihak dengan tidak suskesnya gladi bersih, entah nanti bagaimana saat pelaksanaan AKM/ANBK yang aslinya apakah masih down lagi atau tidak.

Yang ketiga adalah fungsi nya apakah pemetaan ini betul betul bisa mempengaruhi mutu suatu sekolahan bila hasil AKM / ANBK siswa siswi nya "jelek". Padahal itu adalah sekolahan negeri atau swasta bonafit yang terpandang ? Pandemi ini hampir bisa dikatakan tersalurkan ilmu pengetahun dari guru kepada siswa tidaklah maksimal selama 1,5 tahunan namun tiba tiba mereka harus ujian dan nilai mereka sebagai tolak ukur mutu sekolahannya ? Padahal materi AKM/ANBK sendiri beda dengan materi pelajaran biasanya. Terkecuali arah pemetaan nilai AKM/ANBK ini agar sekolahan tersebut layak terus dapat Akreditasi baik atau harus re-akrediatasi lagi bila nilai AKM/ ANBK siswanya jeblok ? 



Harapan kami semoga saat pelaksanaannya bisa lebih baik lagi ! 🤲 Meskipun dari hasil ujicobanya masih seperti itu 😁

Akhir kata semoga kita semua diberikan kesehatan dan juga kekuatan untuk terus bekerja, belajar dan berkarya

Wassalammu'alaikum Wr. Wb.


Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Redesigned By RIESKY FERDIAN